PURWOKERTO - Lapas Kelas IIA Purwokerto aktif mengikuti kegiatan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan makanan secara virtual melalui zoom meeting di Ruang Sub Seksi Bimaswat pada Jumat, (15/13/2023).
Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Sub Seksi Bimaswat, Eka Suryantoro, beserta Staf, dan Petugas Dapur.
Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan makanan merupakan suatu langkah yang diambil untuk memastikan bahwa pengolahan makanan dan pemberian layanan makan dan minum kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berlangsung sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Dalam kegiatan tersebut, Kepala Divisi Pemasyarakatan, Kadiyono, turut serta bersama 6 (enam) Unit Pelaksana Teknis (UPT) terkemuka dalam lomba dapur sehat se-Jawa Tengah, UPT tersebut diantaranya Lapas Perempuan Semarang, Lapas Kelas IIA Purwokerto, Lapas Kelas IIB Klaten, Rutan IIB Pemalang, Rutan Kelas IIB Demak, dan Rutan Kelas IIB Rembang.
Membuka kegiatan, Kadiyono menyampaikan kepada satuan kerja agar capaian dapur sehat layak higienis tetap dipertahankan dalam rangka memenuhi hak Warga Binaan.
"Kami ingatkan kembali bahwa hak Warga Binaan yaitu untuk memperoleh makanan dan minuman yang sehat dan higienis, oleh karenanya kepada nominasi enam satuan kerja dengan dapur sehat layak higienis kami harapkan bisa mempertahankan capaian tersebut", ujarnya
Ia menambahkan penyelenggaraan makanan agar berjalan sesuai dengan SOP.
"Penyelenggaraan makanan dalam hal ini pengolahan makanan dan pemberian layanan makan dan minum kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) agar berjalan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP)", imbaunya
Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Sub Bidang Pelayanan Tahanan, Perawatan Kesehatan, dan Rehabilitasi, Khrisna Murti.
Selama kegiatan, keenam UPT tersebut memaparkan proses penyelenggaraan makanan dari permintaan bahan makanan hingga distribusi, termasuk penerimaan, penyimpanan, pengolahan, penyajian, dan aspek higienis sanitasi.
Dalam rangka memastikan kepatuhan terhadap prosedur dan standar yang ditetapkan, Khrisna Murti secara virtual melakukan pengecekan langsung terhadap proses pengolahan makanan untuk WBP.
Harapannya, kegiatan monitoring ini dapat meningkatkan kualitas makanan yang diberikan kepada Warga Binaan.
"Dengan kualitas makanan yang lebih baik, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan fisik dan mental WBP", ujar Krishna Murti
Monitoring penyelenggaraan makanan secara virtual diharapkan menjadi langkah penting dalam memastikan pemenuhan nutrisi dan kesejahteraan secara menyeluruh bagi Warga Binaan Pemasyarakatan.
Usai kegiatan, Eka Suryantoro menyampaikan kembali untuk pempertahankan capaian dapur sehat layak higienis dan dalam penyelenggaraan makanan untuk WBP agar berjalan sesuai SOP.
"Prioritas utama kita, menyediakan layanan pemenuhan makanan yang sehat dan bergizi kepada WBP, dan perlu diingat bahwa hak WBP untuk memperoleh makanan dan minuman yang sehat dan higienis yang diakui sebagai hak dasar Warga Binaan", ujarnya
"Sesuai arahan Kadivpas agar kita terus mempertahankan capaian dapur sehat layak higienis dan dalam penyelenggaraan makanan termasuk didalamnya pengolahan makanan dan pemberian layanan makan dan minum kepada WBP agar berjalan sesuai dengan SOP", sambungnya